Belajar Bahasa Inggris dengan mudah dan cepat

Senin, 22 November 2010

Refleksi Hari Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 menghasilkan resolusi terhadap konflik kekerasan yang dipecah belah oleh Belanda yaitu membangun sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai bahasa dan tanah air (daerah, etnis dan budaya). Resolusi menyengat jantung seluruh pemuda pada waktu itu sampai sekarang. Bagaimana tidak, membangun sebuah bangsa yang menyadarkan seluruh orang untuk diam sejenak dari perjuangan dan melakukan konsolidasi dengan saudara-saudara lain di tanah air.
Sumpah pemuda memberi semangat baru ketika bangsa ini di buat kotak-kotak kecil, kelompok-kelompok dengan warna tertentu, dan kepala-kepala yang terpisah sehingga tidak ada integrasi.
Sumpah merupakan ucapan yang sangat sakral, jika seseorang tidak dapat memenuhi isi sumpah itu maka dia tidak akan berani mengunkapkannya. Sumpah yang berhubungan dari primsip jatidiri seseorang dengan kilatan hati spiritualitas seseorang.
Pada saat ini kondisi terkotak-kotak dan terkelompok-lompok hadir kembali. Kelompok-kelompok yang eksklusif yang tidak dapat di sembarang orang dapat ikut jika belum di ikat dengan janji kelompok tersebut, kebencian terhadap kelompok lain karena berbeda aliran dan agama. Merasa yang paling benar sehingga yang tidak sama dengan mereka adalah salah (truth claim), Menjelekkan dan melarang dengan kekerasan cara orang melakukan sesuatu karena tidak sama dengan cara kelompoknya. Ditambah lagi keputus-asaan yang berbuah ingin berpisah pada bangsa ini yaitu kelompok yang tertindas untuk perjuangannya menghadirkan hak mereka.
Kita perlu mengungkapkan kembali kalimat sumpah pemuda ini bung yaitu SUMPAH PEMUDA
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ini sumpah bung bukan sumpah serapah. jika kamu telah mengucapkan maka lakukan sumpah ini bung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar